Naskah Pidato Sambutan pada Hari Kebangkitan Nasional

Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Hadirin yang berbahagia.
Syukur Alhamdulillah kita panjatkan kehadirat Allah SWT. yang telah melimpahkan rahmat serta hidayah-Nya kepada kita semua. Sehingga kata dapat berumpul dalam keadaan tak kurang suatu apapun dalam rangka memperingati Hari Kebangkitan Nasional.
Bapak, Ibu serta hadirin sekalian,
Marilah kita ulas sejenak mengenai sejarah Hari Kebangkitan Nasional. Sebagaimana kita ketahui bersama bahwa perjuangan tempo dulu itu masih bersigat tradisional. Sehingga seringkali mengalami kegagalan dalam mengusir penjajah. Seperti yang dipimpin oleh pahlawan-pahlawan kita antara lain Pangeran Diponegoro, Sultan Hassanudin, Untung Suropati, Cut Nyak Dien, dan lain-lain.Antara pemimpin daerah yang satu dengan pemimpin daerah lain sama sekali tidak ada komunikasi. Semua berjuang sendiri-sendiri dalam usaha mempertahankan daerah masing-masing.
Hadirin sekalian.
Ternyata keadaan yang seperti inilah yang akhirnya memunculkan inspirasi cemerlang dari seorang cendekiawan kita.
Pada tanggal 20 Mei 1908, Bapak Dr. Wahidin Sudirohusodo mendirikan Himpunan Budi Utomo. Yang kemudian dijadikan ajang perjuangan dan penuangan aspirasi rakyat Indonesia untuk mencapai kemerdekaan. Budi utomo merupakan sarana pembangkit semangat juang, semangat patriotisme, khususnya para pemudanya. Untuk melepaskan diri dari kekejaman penjajah, yang telah beratus-ratus tahun lamanya merenggut hak-hak bangsa Indonesia agar dapat hidup dengan tenang seperti semula.
Setelah Budi Utomo berdiri, mempelopori berdirinya organisasi-organisasi lain seperti Serikat Islam (SI), Partai Nasional Indonesia (PNI) dan sebagainya.
Dengan berorganisasi, perjuangan yang dilakukan mulai terorganisir. Mulailah tampak sikap yang tegas dan anti terhadap penjajah. Tercetusnya Budi Utomo telah membangkitkan bangsa Indonesia menuju perjuangan sosial polotik secara terbuka. Sengan tekad yang bulat dan jiwa patriotisme yang tinggi, bangsa Indonesia berusaha mencapai kemerdekaan Nasional yang utuh.
Nah, demikianlah ulasan sekilah mengenai sejarah kebangkitan nasional bangsa Indonesia. Kita dapat membayangkan betapa berat penderitaan dan perjuangan yang dilakukan oleh nenek moyang kita dulu. Peluru dan meriam tidaklah menjadi momok bagi para pejuang, namum justru malah menjadi penyulut semangat bagi mereka.
Hadirin yang berbahagia.
Alhadulillah kita sekarang sudah berada di negara Republi Indonesia yang merdeka dan berdaulat. Semoga para pemuda sebagai penerus bangsa masih mewarisi jiwa patriotisme para pendahulu kita. Di era sekarang ini, bukanlah peluru ataupun meriam yang kita lawan. Yang kita perjuangkan pada era seperti sekarang ini adalah  upaya untuk mengisi kemerdekaan dengan hal-hal yang berguna bagi kemaslahatan bangsa dan negara kita.
Hadirin sekalian.
Demikianlah kiranya sambutan yang dapat saya berikan. Semoga dapat diambil hikmahnya dan semoga tuhan senantiasa meridhai jalan kita semua. Amin yaa rabbal 'alamin.
Wassalamu'alaikum Wr. Wb.